Post By Angellia Marcelin Pagewang
10 Oktober 2015
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkapmata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
1. SENI RUPA TRADISIONAL
Istilah tradisional berasal dari kata “tradisi” yang menunjuk kepada suatu
lembaga, artefak, kebiasaan atau perilaku yang didasarkan pada tata aturan atau
norma tertentu baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang diwariskan
secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka secara singkat dapat dikatakan bahwa karya seni rupa
tradisional adalah karya seni rupa yang bentuk dan cara pembuatannya nyaris
tidak berubah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Seni rupa
tradisional adalah segala hal yang berkaitan dengan nilai-nilai suatu komunitas
masyarakat tertentu yang dijaga secara turun temurun kemurnian dan keutuhannya.
Berdasarkan pengertian ini, karya seni rupa tradisional dapat diartikan sebagai
karya-karya seni rupa yang merupakan hasil budaya suatu masyarakat tertentu
yang telah lama hidup dan dijaga dengan baik secara turun-temurun. Yang
termasuk karya seni rupa jenis ini diantaranya adalah batik tulis jenis
keraton, ukuran Toraja, patung suku Asmat, dan sebagainya.
Bukan hanya
itu, nilai dan landasan filosofis yang berada dibalik bentuk karya seni rupa
tradisional tersebut pun umumnya relatif tidak berubah dari masa ke masa.
Bentuk-bentuk seni rupa tradisional ini dibuat dan diciptakan kembali mengikuti
suatu aturan (pakem) yang ketat berdasarkan sistem keyakinan atau otoritas
tertentu yang hidup dan terpelihara dimasyarakatnya. Dalam konteks perkembangan
seni rupa di Barat (Eropa), istilah seni rupa tradisional ini menunjukkan pada
otoritas penguasa agama (gereja), raja dan para bangsawan. Para seniman
tradisional menciptakan karya berdasarkan keinginan atau aturan yang telah
ditetapkan sesuai ”selera” institusi-institusi tersebut dan berlangsung dalam
rentang waktu yang panjang, sepanjang kekuasaan institusi-institusi tersebut.
Contoh :
Lukisan seni rupa tradisional
Lukisan seni rupa tradisional
Patung seni rupa tradisional
Kriya seni rupa tradisional
Terapan seni rupa tradisional
Grafis seni rupa tradisional
2. SENI RUPA MODERN
Seni rupa Modern yaitu istilah umum yang digunakan untuk kecenderungan karya
seni yang diproduksi sejak akhir abad ke-19 hingga sekitar tahun 1970-an. Seni
rupa modern menunjuk kepada suatu pendekatan baru dalam seni dimana tidak lagi
mementingkan representasi subjek secara realistik—penemuan fotografi
menyebabkan fungsi penggambaran di dalam seni menjadi absolut, para seniman
modern bereksperimen mengeksplorasi cara baru dalam melihat sesuatu, dengan ide
segar tentang alam, material dan fungsi ini, seringkali bergerak melaju ke arah
abstraksi.
Modernisme
adalah aliran atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi perkembangan
desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad ke-20. Pada perkembangan akhir
modernisme, cenderung mengagungkan fungsi menjadi nafas utama paham ini,
terbukti hanya menampilkan bentuk kaku, kering dan mengakui seniman sebagai
“Manusia Jenius”.
Setiap karya
seni modern selalu disertakan nama senimannya tersebut. Karya seni modern
cenderung mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal. Seorang seniman
modern akan melihat dunia yang sedang dihadapinya sebagai objek lukisan
seolah-olah seperti baru saja objek itu diciptakan. Satu syarat yang masih
dituntut oleh seni modern danbahkan menjadi ciri khasnya ialah “kreativitas”.
Contoh :
Lukisan seni rupa modern
Patung seni rupa modern
Kriya
seni rupa modern
Grafis seni rupa modern
Karya seni rupa kontemporer adalah karya seni rupa masa kini. Kontemporer itu
artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan
kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporeradalah seni yang
tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman
sekarang.
Lukisan
kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikansituasi waktu yang
sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat padaRennaissance.
Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. Kata “kontemporer” yang
berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa
seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu
yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa“seni rupa kontemporer
adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”.
Ini sebagai
pengembangan dari wacana pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme
yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indigenous art(seni pribumi).
Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) paraseniman.
Dalam pengertian lain, menurut kamus umum bahasa Indonesia susunan J.S
Badududan Muhammad Zaid, terdapat tiga leksikal tentang kata kontemporer, yaitu
pertama“semasa atau sezaman”, kedua “bersamaan waktu”, dan yang ketiga adalah
“masa kini atau dewasa ini”.
Contoh :
Lukisan seni rupa kontemporer
Patung seni rupa kontemporer
Kriya seni rupa kontemporer
Terapan seni rupa kontemporer
Grafis seni rupa kontemporer














0 komentar:
Posting Komentar