15 Oktober 2015
1.
Sejarah
Teater
Kata tater atau drama berasal
dari bahasa Yunani ”theatrom” yang berarti seeing Place
(Inggris). Tontonan drama memang menonjolkan
percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan
dan gerak-gerik itu memperagakan cerita yang
tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton
dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita
tanpa harus membayangkan.Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu.
Bukti tertulis pengungkapan bahwa teater sudah
ada sejak abad kelima SM. Hal ini
didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup
antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk
memohon kepada dewa-dewa. Lahirnya adalah bermula dari
upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka
agama, lambat laun upacara keagamaan ini
berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan
cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya
upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan. Sebenarnya
istilah teater merujuk pada
gedung pertunjukan, sedangkan istilah
drama merujuk pada pertunjukannya,
namun kini kecenderungan orang untuk
menyebut pertunjukan drama dengan istilah teater.
2.
Pengertian Teater
·
arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan didepan
orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap, reog, band
dan sebagainya.
·
arti sempit adalah kisah
hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan
diatas pentas, disaksikan oleh orang
banyak, dengan media : percakapan,gerak dan laku dengan
atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah tertulis denga diiringi
musik, nyanyian dan tarian.
Teater adalah salah
satu bentuk kegiatan manusia yang secara
sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang
diwujudkan dalam suatu karya (seni
pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak,
suara, bunyi dan rupa yang dijalin
dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia.
Unsur-unsur teater menurut urutannya :
•
|
Tubuh manusia sebagai unsur utama
(Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
|
•
|
Gerak sebagai unsur
penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi
|
dan gerak rupa)
|
|
•
|
Suara sebagai unsur penunjang
(kata, dialog, ucapan pemeran)
|
•
|
Bunyi sebagai efek Penunjang
(bunyi benda, efek dan musik)
|
•
|
Rupa sebagai unsur penunjang
(cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
|
•
|
Lakon sebagai
unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)
|
Teater sebagai hasil karya (seni)
merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia sebagai
unsur utamanya dengan unsur -unsur
penunjang dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan bahwa teater merupakan
perpaduan segala macam pernyataan seni.
3.
Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya :
a. Teater rakyat yaitu teater
yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan , bentuk teater ini punya
karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang
kaku, sifat nya spontan,improvisasi. Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.
b. Teater Keraton yaitu Teater yang lahir
dan berkembang dilingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan
dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas
dengan tingkat artistik sangat
tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewadewa
. Contoh : teater Wayang
c. Teater Urban
atau kota-kota. Teater ini Masih
membawa idiom bentuk rakyat dan keraton . teater jenis ini
lahir dari kebutuhan yang timbul dengan
tumbuhnya kelompok-kelompok
baru dalam masyarakat dan
sebagai produk dari kebutuhan baru ,
sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukan di Indonesia.
d. Teater kontemporer,yaitu teater
yang menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe
melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung
potensi yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang tanpa batas.
Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang
yang menggeluti teater secara serius
mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan
pencarian, eksperimen berbagai bentuk teater untuk mewujudkan
teater Indonesia masa kini.
4. Akting Yang Baik
Akting
tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog
yang baik ialah dialog yang:
- Terdengar (volume baik)
- Jelas (artikulasi baik)
- Dimengerti (lafal benar)
- Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Gerak
yang balk ialah gerak yang:
- Terlihat (blocking baik)
- Jelas (tidak raguragu, meyakinkan)
- Dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
- Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
5. Unsur-Unsur Dalam Teater
Unsur-unsur dalam teater antara
lain:
a. Naskah atau Skenario
Naskah atau Skenario berisi
kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan .
b. Pemeran
Pemain
merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain, yaitu
peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau
sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan,
dan Aktor untuk laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara adalah seseorang yang memimpin
jalanya sebuah produksi, dari pra produksi sampai pascaproduksi. Baik dari segi
kreatif maupun teknis, dengan menggunakan sistem single kamera maupun multi
kamera, di dalam ruangan atau di luar ruangan.
d. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang
diperlukan dalam pementasan teater. Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang,
dekorasi, dan lain-lain
e. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait
dengan pementasan teater, antara lain:
1. Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar
lebih meyakinkan.
2. Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
3. Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
4. Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.
Arti
Drama
- Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
- Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
- Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
Dalam bahasa Belanda, drama adalah
toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.
Arti
Teater
- Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
- Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
- Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.

0 komentar:
Posting Komentar