Selasa, 20 Oktober 2015

Apa Itu Seni Teater ?

Post By Erika Nurul Arifin

15 Oktober 2015


1.      Sejarah Teater

Kata tater atau drama berasal dari   bahasa Yunani ”theatrom” yang berarti  seeing Place (Inggris).  Tontonan  drama  memang  menonjolkan  percakapan  (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan dan gerak-gerik itu  memperagakan  cerita  yang  tertulis  dalam  naskah.  Dengan  demikian, penonton  dapat  langsung  mengikuti  dan  menikmati  cerita  tanpa  harus membayangkan.Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti tertulis pengungkapan  bahwa  teater  sudah  ada  sejak  abad  kelima  SM.  Hal  ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun  525-456 SM.  Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Lahirnya  adalah  bermula  dari  upacara  keagamaan  yang  dilakukan para  pemuka  agama,  lambat  laun  upacara  keagamaan  ini  berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan cerita yang  diucapkan  dengan  lantang,  selanjutnya  upacara  keagamaan  lebih menonjolkan penceritaan. Sebenarnya   istilah   teater   merujuk   pada   gedung   pertunjukan, sedangkan   istilah   drama   merujuk   pada   pertunjukannya,   namun   kini kecenderungan  orang  untuk  menyebut  pertunjukan  drama  dengan  istilah teater.

2.      Pengertian Teater

·         arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan didepan orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap, reog, band dan sebagainya.

·         arti  sempit  adalah  kisah  hidup  dan  kehidupan  manusia  yang diceritakan  diatas  pentas,  disaksikan  oleh  orang  banyak,  dengan media :  percakapan,gerak  dan  laku dengan  atau  tanpa  dekor, didasarkan pada naskah tertulis denga diiringi musik, nyanyian dan tarian.

Teater  adalah  salah  satu  bentuk  kegiatan  manusia  yang  secara  sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan  dalam  suatu  karya  (seni  pertunjukan)  yang  ditunjang  dengan unsur  gerak,  suara,  bunyi  dan  rupa  yang  dijalin  dalam  cerita  pergulatan tentang kehidupan manusia.

Unsur-unsur teater menurut urutannya :

Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
Gerak  sebagai unsur  penunjang  (gerak  tubuh,gerak  suara,gerak  bunyi
   
dan gerak rupa)
Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran)
Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)


Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia  sebagai  unsur  utamanya  dengan  unsur  -unsur  penunjang  dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan seni.

3.      Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya :

a.  Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan , bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang   kaku, sifat nya spontan,improvisasi. Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.

b.  Teater Keraton yaitu   Teater yang lahir dan berkembang dilingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan   terbatas  dengan   tingkat   artistik   sangat   tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewadewa . Contoh : teater Wayang

c.  Teater  Urban  atau  kota-kota.  Teater  ini    Masih  membawa  idiom bentuk rakyat dan keraton . teater jenis ini   lahir dari kebutuhan yang timbul    dengan    tumbuhnya    kelompok-kelompok    baru    dalam masyarakat    dan  sebagai  produk  dari  kebutuhan  baru  ,  sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukan di Indonesia.

d.  Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan  sebagai  tipe  melainkan  sebagai  individu .  dalam  dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang tanpa batas. Pendukung    teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang  menggeluti  teater  secara  serius  mengabdikan  hidupnya  pada teater  dengan  melakukan  pencarian,  eksperimen  berbagai  bentuk teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.

4.      Akting Yang Baik
Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang:
  • Terdengar (volume baik)
  • Jelas (artikulasi baik)
  • Dimengerti (lafal benar)
  • Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Gerak yang balk ialah gerak yang:
  • Terlihat (blocking baik)
  • Jelas (tidak raguragu, meyakinkan)
  • Dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
  • Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

5.      Unsur-Unsur Dalam Teater

Unsur-unsur dalam teater antara lain:

a.      Naskah atau Skenario

Naskah atau Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan .

b.      Pemeran

Pemain merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.

c.       Sutradara

Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya sebuah produksi, dari pra produksi sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif maupun teknis, dengan menggunakan sistem single kamera maupun multi kamera, di dalam ruangan atau di luar ruangan.

d.      Properti

Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater. Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

e.       Penataan

Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:
1. Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan.
2. Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
3. Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
4. Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.


Arti Drama
  1. Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
  2. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
  3. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.
Arti Teater
  1. Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
  2. Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
  3. Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.

0 komentar:

Posting Komentar