Selasa, 20 Oktober 2015

Mengetahui tentang Apresiasi Seni

Post by Evy Aprilia

18 Oktober 2015

 Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu. Sedangkan seni merupakan sesuatu yang diciptakan manusia yang mempunyai nilai keindahan atau estetika. Jadi apresiasi seni merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nlai seni yang terkandung dalam karya seni tersebut.

Apresiasi Seni, Pengertian dan Tujuannya
Apresiasi Seni, Pengertian dan Tujuannya
Setiap manusia diciptakan atau di anugerahi tuhan yang namanya rasa keindahan atau "sense of beauty". Penilaian seni bermacam-macam bergantung dari individu yang menilai suatu karya seni tersebut, ada yang menilai bahwa karya seni tersebut bernilai positif adapula beraggapan negatif. Tujuan pokok dari mengapresiasi seni adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa, bagaimana, dan apa maksud dan tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.
Adapun tujuan akhir karya seni yaitu :

  • Untuk mengembangkan nilai estetika karya seni
  • Untuk mengembangkan kreasi
  • Untuk penyempurnaan
Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, perlu di perhatikan unsur-unsur sebagai berikut meliputi tema, gaya ,tekhnik dan komposisi. Mengapresiasi seni tidaklah dengan menilai suatu karya seni saja, mengapresiasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja ketika kita ingin membeli sebuah sepatu, dan terdapat banyak pilihan-pilihan sepatu yang tersedia, kemudian kita memilih salah satu sepatu dari berbagai ragam yang tersedia, di mana sepatu tersebut yang cocok atau sesuai dengan pribadi kita, dan orang-orang di sekitar kita merasa nyaman dengan hal itu dan menilai bahwa kita terlihat lebih gagah, tampan atau cantik. Itupun juga termasuk sebagai tindakan apresiasi. Dalam mengapresiasi suatu karya seni, adapaun sikap atau kegiatan yang digolongkan sebagai berikut :

  • Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas tangkapan indrawi.
  • Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
  • Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati suatu benda.


ads Sikap apresiasi ini terbentuk atas kesadaran akan kontribusi para seniman bagi bangsa dan negara atau bagi nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya. Dalam berapresiasi dalam seni, dapat mengembangkan rasa empati kepada profesi seniman dan budayawan. Pengenalan akan tokoh-tokoh seni budaya kepada masyarakat sekitar termasuk hal yang dapat menumbuhkan perasaan simpati, dan jika dilakukan secara berulang-ulang akan meningkat menjadi perasaan yang lebih dalam yaitu rasa empati. Apakah perbedaan Simpati dan Empati itu? Perasaan simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap orang lain atau pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, diderita orang tersebut. Sedangkan empati adalah melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan menggunakan cara berpikir orang lain tersebut, yang menurut orang lain itu menyenangkan, yang menurut orang lain benar. Itulah perbedaan antara simpati dan empati.

Kegiatan berapresiasi meliputi: persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penlaian, dan apresiasi. Kegiatan persepsi yaitu memberikan gambaran-gambaran tentang bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian-tarian, musik, dan lain-lain. Pengetahuan yaitu pada tahap ini, kita mempresentasekan pengetahuan-pengetahuan yang telah di miliki baik sejarah ataupun yang lainnya. Pengertian, pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik. Analisis, pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan seni yang telah di pelajari. Penilaian yaitu memberikan sebuah saran ataupun kritkan terhadap suatu karya seni.

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa apersiasi terhadap seni itu penting baik kesenian tradisonal maupun modern, dengan mengapresiasi suatu karya seni dan membangun empati dalam pribadi kita, dapat dipastikan seni dan budaya kita tidak akan mudah pudar termakan zaman. Selain itu, dengan mengapresiasi seni kita terdorong untuk membangkitkan jiwa-jiwa para seniman Indonesia agar terus berkarya. Lalu kenapa tidak kita mulai dari sekarang? Sekarang atau tidak selamanya.

Apa Saja Aliran Seni Lukis?

Post by Arifah Zakaria

12
Oktober 2015

 Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis yaitu seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, kertas, papan dll. Seni lukis memiliki beragam aliran yang semakin hari semakin berkembang. Berikut macam - macam aliran seni lukis :

1. Aliran Realisme



Aliran Realisme


Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari - hari dan berusaha agar lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain. 
Ciri - ciri aliran ini yaitu :

  • Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari.
  • Lukisan apa adanya.
  • Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.
Tokoh - tokohnya :
  • Gustove Corbert
  • Fransisco de Goya
  • Honore Umier
2. Aliran Surealisme

Aliran Surealisme

Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah - olah kita melukis dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme juga biasanya memiliki bentuk atau lukisan yang tidak logis serta seperti khayalan.
Ciri - ciri :
  • Lukisan aneh dan asing.
  • Penuh dengan fantasi dan khayalan.
Tokoh - tokohnya :
  • Joan Miro
  • Salvador Dali 
  • Andre Masson
  • Sudiardjo
  • Amang Rahman
3. Aliran Romantisme

Aliran Romantisme
Aliran Romantisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastik dan indah. Aliran ini menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romance, seperti suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.
Ciri - ciri :
  • Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
  • Penuh gerak dan dinamis.
  • Warna bersifat kontras dan meriah.
  • Pengaturan komposisi dinamis.
  • Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
  • Kedahsyatan melebihi kenyataan
Tokoh - tokohnya :
  • Raden Saleh
  • Eugene Delacroix
  • Theodore Gericault
  • Jean Baptiste.
4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalisme ini memang mirip dengan realisme, bedanya naturalisme memiliki suatu tambahan agar menjadi lebih indah.
Ciri - ciri :
  • Kebanyakan bertemakan tentang alam
  • Memiliki teknik gradasi warna
  • Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin
Tokoh - tokohnya :

  • Raden Saleh
  • Abdullah Sudrio Subroto
  • Basuki Abdullah
  • Gambir Anom 
  • Trubus
5. Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme

Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan kesan yang ditangkap objek. Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail.
Ciri - ciri :
  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)
Tokoh - Tokoh :
  • Claude Monet
  • Aguste Renoir
  • Casmile Pissaro
  • Sisley
  • Edward Degas
  • Mary Cassat
6. Aliran Ekspresionisme
Aliran Ekspresionisme

Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik objeknya maupun senimannya).

Ciri - ciri : 
  • Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang
  • Ungkapan isi hati seseorang.
  • Imajinasi seseorang
  • Pemilihan Warna diutamakan
  • Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan ‘Sturm und Drang' dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.
Tokoh - Tokoh :
  • Vincent Van Gogh
  • Paul Gaugiuin
  • Ernast Ludwig
  • Affandi
  • Zaini
  • Popo Iskandar
7. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan  warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Aliran ini dibedakan menjadi 2 yaitu abstrak kubistis dan non-figuratif.
Ciri - ciri :

Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

Tokoh - Tokoh :
  • Mark Rothko
  • Clyfford Stll
  • Adolf Got Lieb
  • Robert Montherwell
  • BornetNewman
8. Aliran Kubisme
Aliran Kubisme

Aliran Kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.

Ciri - ciri :
  • Memiliki bentuk geometris
  • Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.
Tokoh - Tokoh :
  • Gezanne
  • Pablo Picasso
  • Metzinger
  • Braque
  • Albert Glazes
  • Fernand Leger
  • Robert Delaunay
9. Aliran Dadaisme
Aliran Dadaisme
Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.
Ciri - ciri :
  • Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
  • Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras
Tokoh - Tokoh :
  • Roull Haussmann
  • Duchamp
  • Hans Arp
10. Aliran Futurisme

Aliran Futurisme
Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama,secara perspektif.
Ciri - ciri :
  • Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan
  • Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau ( multiple viewpoints )
  • Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
  • Memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.
Tokoh - Tokoh :
  • Giacomo Balla
  • Umberto Boccioni
  • Sculptor
  • Carlo CarrĂ ,
11. Aliran Fauvisme

Aliran Fauvisme

Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.
Ciri - ciri :
  • Seni lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras.
  • Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya
  • Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.
Tokoh - Tokoh :
  • Henry Matisse
  • Andre Dirrain
  • Maurice de Vlamink
  • Rauol Dufi
  • Kess Van Dongen.
12. Aliran Klasikisme

Aliran Klasikisme

Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak terpampang di nusantara maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.

Ciri - ciri :
  • Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
  • Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
  • Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
  • Raut muka tenang dan berkesan agung.
  • Berisi cerita lingkungan istana.
  • Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh - Tokoh :
  • Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 )
  • Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )
  • Jan Ingles ( 1780 – 1867 )


Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com

Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com

Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com

Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Source : dokumen pribadi Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Jenis Aliran Seni Lukis Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing. Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia : Romantisme Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme : Tema kejadian yang mengenaskan Ungkapan penuh gerak dan berlebihan Cenderung didramatisir Cenderung menggunakan warna-warna cerah. Realisme Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme : Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya. Neoklasisme Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini : Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda. Klasisme Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut : Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan. Naturalisme Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain : Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif. Art Deco Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri : Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata. Kubisme Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Banyak memakai bidang ruang dan geometris Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria Primitivisme Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain : Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar Cenderung sanat sederhana Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv. Impresionisme Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain : Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas Obyek yang dihasilkan agak kabur Obyeknya sangat alami. Abstrak Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri : Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Fauvisme Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri : Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Pointilisme Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri : Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Futurisme Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien . Pos Impresionisme Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri : Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com